TOKO ANEKA KRIPIK

  • Kripik Belut, kemasan 250g, 500g, dan 3 Kg Harga per Kg Rp 55.000,-
  • Kripik Cakar Ayam, kemasan 200g Harga per Kg Rp 110.000,-
  • Kripik Paru, kemasan 250g Harga per Kg Rp 110.000,-
  • Emping Belinjo Medem, kemasan 250g, 5000g, dan 5Kg Harga per Kg Rp 32.000,
  • Kripik Tahu Bulat, kemasan 200g, 2.5 Kg Harga per Kg 40.000
  • Kripik Sukun, kemasan 2 Kg dan 2.5 Kg Harga per Kg 35.000
Bagi yang berminat dapat menghubungi kami,
Christina 081 615438634 - 081 12643112
Email didik_hen@yahoo.co.id

Selasa, 01 Juni 2010

Kripik Gadung Nan Renyah

Gadung merupakan jenis umbi-umbian yang memiliki racun dioscorine yang tinggi. Jika kita salah dalam pengolahan akan menyebabkan pusing yang lama jika dikonsumsi. Gadung, merupakan tanaman merambat sejenis umbi-umbian, tak ubahnya ubi jalar. Tanaman gadung tangkainya berduri dan merambat pada tonggak atau pohon, sedangkan buahnya berwarna putih seperti bengkuang dan daunnya berbulu halus seperti labuh.
Nilai gizi, kadungan kabrohidrat dan protein lumayan tinggi. Setiap 100 g gadung mengandung energi 102 kal, protein 2.0 g, lemak 0.2 g, karbohidrat 23.3 g, kalsium 20 mg, fosfor 50 mg dan besi 0.6 mg
Berikut cara pengolahan gadung sehingga menghasilkan gadung yang gurih, renyah dan tentunya aman untuk dikonsumsi.

• Kupas Gadung agak tebal
• Iris tipis dengan ketebalan kira-kira 3 mm
• Campurkan irisan gadung dengan abu gosok dan remas-remas supaya getah racun terserap abu secara sempurna
• Jemur hingga kering
• Cuci dan rendam dalam air bersih selama 3 hari, dan ganti air rendaman dengan air bersih sehari 2 kali.
• Jemur lagi hingga kering
• Siap untuk digoreng dengan minyak yang panas.

Selamat Mencoba....

Minggu, 30 Mei 2010

Kripik Daun Sirih


Sirih

Sirih merupakan tanaman asli Indonesia yang tumbuh merambat atau bersandar pada batang pohon lain . Sebagai budaya daun dan buahnya biasa dimakan dengan cara mengunyah bersama gambir, pinang dan kapur. Namun mengunyah sirih telah dikaitkan dengan penyakit kanker mulut dan pembentukan squamous cell carcinoma yang bersifat malignan.
Sirih digunakan sebagai tanaman obat (fitofarmaka); sangat berperan dalam kehidupan dan berbagai upacara adat rumpun Melayu.
Ciri-ciri batang, daun, dan bunga/buah
Tanaman merambat ini bisa mencapai tinggi 15 m. Batang sirih berwarna coklat kehijauan,berbentuk bulat, beruas dan merupakan tempat keluarnya akar. Daunnya yang tunggal berbentuk jantung, berujung runcing, tumbuh berselang-seling, bertangkai, dan mengeluarkan bau yang sedap bila diremas. Panjangnya sekitar 5 - 8 cm dan lebar 2 - 5 cm. Bunganya majemuk berbentuk bulir dan terdapat daun pelindung ± 1 mm berbentuk bulat panjang. Pada bulir jantan panjangnya sekitar 1,5 - 3 cm dan terdapat dua benang sari yang pendek sedang pada bulir betina panjangnya sekitar 1,5 - 6 cm dimana terdapat kepala putik tiga sampai lima buah berwarna putih dan hijau kekuningan. Buahnya buah buni berbentuk bulat berwarna hijau keabu-abuan. Akarnya tunggang, bulat dan berwarna coklat kekuningan.
Kandungan dan manfaat
Minyak atsiri dari daun sirih mengandung minyak terbang (betIephenol), seskuiterpen, pati, diatase, gula dan zat samak dan kavikol yang memiliki daya mematikan kuman, antioksidasi dan fungisida, anti jamur. Sirih berkhasiat menghilangkan bau badan yang ditimbulkan bakteri dan cendawan. Daun sirih juga bersifat menahan perdarahan, menyembuhkan luka pada kulit, dan gangguan saluran pencernaan. Selain itu juga bersifat mengerutkan, mengeluarkan dahak, meluruhkan ludah, hemostatik, dan menghentikan perdarahan. Biasanya untuk obat hidung berdarah, dipakai 2 lembar daun segar Piper betle, dicuci, digulung kemudian dimasukkan ke dalam lubang hidung. Selain itu, kandungan bahan aktif fenol dan kavikol daun sirih hutan juga dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan hama penghisap[2].
Kegunaan
1. Batuk
2. Sariawan
3. Bronchitis
4. Jerawat
5. Keputihan
6. Sakit gigi karena berlubang (daunnya)
7. Demam berdarah
8. Bau mulut
9. Haid tidak teratur
10. Asma
11. Radang tenggorokan (daun dan minyaknya)
12. Gusi bengkak (getahnya)
13. Membersihkan Mata
Pemakaian luar
1. Eksim
2. Luka bakar
3. Koreng (pyodermi)
4. Kurap kaki
5. Bisul
6. Mimisan
7. Sakit mata
8. Perdarahan gusi
9. Mengurangi produksi ASI yang berlebihan
10. Menghilangkan gatal
Sumber Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Pembuatan Kripik Daun Sirih

Bahan :
1. Daun sirih
2. 0.5 Kg Tepung beras
3. Garam secukupnya
4. 5 butir Kemiri
5. 1 sendok makan Ketumbar
6. 2 cm Kunir
7. 1 butir Telur
8. Air secukupnya
9. 0.5 L minyak goreng

Alat :
1. Baskom
2. Panci
3. Tungku
4. Wajan penggorengan

Cara pembuatan :
1. Pembuatan adonan
• Haluskan kemiri, ketumbar, garam dan kunir
• Masukan tepung beras kedalam baskom dan diberi bumbu halus diatas
• Tambahkan telu dan sedikit air lalu aduk perlahan hingga tercampur merata
2. Proses pembuatan kripik daun sirih
• Cuci bersih daun sirih
• Rebus selama 2-3 menit saja karena daun sirih cepat lunak
Perebusan ini berfungsi untuk mengurangi rasa dan bau anyir dari daun sirih
• Angkat dan cuci kembali dengan air bersih
• Masukan daun sirih tersebut satu persatu kedalam adonan tepung
• Lalu ambil masukkan kedalam panci penggorengan dengan minyak yang sudah panas
• Setelah matang angkatdan tiriskan
• Siap disajikan atau dikemas dalam plastic
• Selamat mencoba….

Selasa, 25 Mei 2010

Kripik Daun Singkong

Mungkin kedengarannya aneh, bukan hanya ubinya saja tetapi daun singkong dapat juga digunakan sebagai bahan pembuatan kripik. Bentuknya mirip dengan kripik belut dengan balutan tepung yang renyah dan gurih dengan kandungan serat yang tinggi sehingga dapat melancarkan BAB secara teratur sengga dapat mencegah terjadinya kangker usus dan penyakit jantung. Vitamin yang terkandung dalam daun singkong pun cukup tinggi yaitu Vitamin A 3.300 RE dan Vitamin B 275 mg setap 100g daun singkong, juga mengandung 4 kalori di setiap gramnya.

Cara pengolahannyapun lumayan gampang.

Bahan :
1. Daun singkong
2. 1 Kg Tepung beras
3. Garam secukupnya
4. 5 butir Kemiri
5. 1 sendok makan Ketumbar
6. 2 cm Kunir
7. 1 butir Telur
8. Air secukupnya
9. 1 L minyak goreng

Alat :
1. Baskom
2. Panci
3. Tungku
4. Wajan penggorengan

Cara pembuatan :
1. Pembuatan adonan
• Haluskan kemiri, ketumbar, garam dan kunir
• Masukan tepung beras kedalam baskom dan diberi bumbu halus diatas
• Tambahkan telu dan sedikit air lalu aduk perlahan hingga tercampur merata
2. Proses pembuatan kripik daun singkong
• Cuci bersih daun singkong
• Rebus selama 3 -5 menit
• Angkat dan cuci kembali dengan air bersih
• Daun singkong biasanya berbentik jari dengan jumlah 6 jari, kita potong per jari lalu kita pelintir seperti melinting rokok satu per satu.
• Masukan lintingan daun singkong tersebut kedalam adonan tepung
• Lalu ambil lintingan daun singkong satu persatu dan masukkan kedalam panic penggorengan dengan minyak yang sudah panas
• Setelah matang angkat/
• Siap disajikan atau dikemas dalam plastik

Minggu, 23 Mei 2010

Kentang Goreng Ala MD/KFC

Kentang Goreng Crispy diluar lembut di dalam

Kalau kita makan di fast food seperti di MD atau di KFC dan lainnya maka selalu disajikan kentang goreng yang renyah diluar tetapi lembut didalam. Disini penulis akan memberikan rahasia pembuatanya, mungkin tidak sama 100% tetapi paling tidak mendekati dengan performen nya karena proses yang kita lakukan masih manual.

Bahan :
1. Kentang 4 Kg
2. Minyak goreng 0.5 Kg
3. Garam dan merica bubuk secukupnya

Alat :
1. Baskom
2. Dandang
3. Pisau
4. Palu penumbuk
5. Sendok
6. Plastik lembaran
7. Nyiru/tampah
8. Tungku
Panci penggorengan

Cara Pembuatan :
• Cuci sampai bersih kentang dengan air mengalir
• Kukus kentang sampai matang dan lunak
• Dalam kondisi yang masih panas kuliti kentang rebus tadi
• Lalu segera ditumbuk sampai halus
• Letakkan kentang lumat tadi di atas plastic lalu diratakan hingga ketebalan 0.5 sampai 1 cm
• Iris kentang tadi secara memanjang dengan panjang 10-12 cm dan dan lebar 1 cm .
• Jemur irisan kentang tadi sampai kering
• Setelah kering goreng kentang dengan minyak yang panas dan tenggelam (deep frying ) .
• Selamat mencoba….

Jumat, 21 Mei 2010

Kripik Kentang Krispy

Kentang yang kita tahu selama ini banyak dijumpai pada masakan sup atau sekedar di rebus atau dikukus sebagai makanan pengganti nasi. Namun pernah juga kita jumpai kentang goreng yang dikemas dengan mesin pengemas di took-toko besar atau swalayan dengan berbagai rasa yang tentunya sangat menggugah selera walau harganya sedikit mahal.
Nah di sini penulis akan mengajarkan rahasia pembuatannya.

Bahan :
1. Kentang 5 Kg. Kita pilih yang ukurannya besar saja.
2. 6 siung Bawang putih
3. Garam secukupnya
4. Air kapur sirih
5. Minyak goreng

Peralatan :
1. Wajan penggorengan
2. Tungku
3. Ember plastic
4. Pisau
5. Nampan
6. Tampah

Cara Pembuatan :
Kupas kentang , lalu cuci bersih
Iris tipis kentang setebal 1-1.5mm atau sesuai selera
Rendam irisan kentang tadi kedalam air kapur sirih selama 12 Jam
Cuci dengan air bersih lalu tiriskan
Buat bumbu halus ( Bawang putih dan garam ), lalu rebus kedalam air hingga mendidih
Masukkan irisan kentang kedalam bumbu tadi dan rebus selama 3 menit
Angkat dan jemur di bawah terik matahari hingga benar-benar kering
Goreng kedalam minyak yang panasnya sedang, lalu angkat
Kripik Kentang sudah siap di sajikan.

Selasa, 27 April 2010

PEMBUATAN KRIPIK SINGKONG


CARA PEMBUATAN KRIPIK SINGKONG


Bahan :
• Singkong
• Pisau
• Talenan
• Tungku
• Wajan penggorengan

Bumbu Halus :
• Garam
• Bawang putih
• Air secukupnya.

Tahapan Pembuatan :
Pertama Pilih singkong yang benar-benar bagus, utuh dan ukuran seragam.
Lalu kupas singkong tersebut dengan pisau dan diusakakan hanya kulitnya saja supaya daging singkong tidak banyak terbuang
Pencucian. Yaitu mencuci singkong dengan air bersih dan lebih baik lagi dengan air mengalir sehingga tanah bisa terbawa aliran air.
Setelah itu singkong ditiriskan.
Proses selanjutnya adalah perajangan tipis-tipis bisa juga denga menggunakan mesin supaya ukurannya seragam.
Siapkan wajan penggorengan dengan minyak yang lumayan banyak dan tunggu sampai minyaknya benar-benar panas.
Goreng singkong tersebut hingga warna kekuningan.
Setelah hampir matang taburkan bumbu halus kedalam penggorengan.
Setelah benar-benar matang angkat dan tiriskan.
Biarkan sampai minyaknya atus dan kripik dingin lalu siap untuk dikemas.

Selamat mencoba….

Kamis, 22 April 2010

PEMANFAATAN SINGKONG

Pohon Singkong



Dikawasan yang kurang subur/tandus para petani memanfaatkan lahan tersebut untuk menanami singkong karena memang sangat mustahil untuk ditanami padi karena curah hujan yang sangat sedikit. Singkong adalah tanaman yang dapat tumbuh di dataran tinggi maupun dataran rendah atau hampir di seluruh wilayah Indonesia dapat di tanami jenis tanaman singkong ini.
Singkong pertama kali dikenalkan oleh orang Portugis pada abad ke 16. Asal mula tanaman ini pertama kali dikenal di Amerika Selatan, lalu dikembangkan di Negara Brasil dan Paraguay.
Singkong merupakan umbi atau akar pohon yang panjang dengan fisik rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis singkong yang ditanam. Daging umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan. Umbi singkong tidak tahan simpan meskipun ditempatkan di lemari pendingin. Gejala kerusakan ditandai dengan keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknya asam sianida yang bersifat racun bagi manusia
Kegunaan dari singkong ini adalah sebagai bahan makanan pengganti nasi atau kentang, dapat juga sebagai makanan ternak.
Kita juga melihat bahwa taraf ekonomi dari petani singkong sangatlah rendah, karena harga singkong relative tidak stabil. Suatu wakyu harga melambung tinggi, kadang kala waktu panen harga singkong jatuh sehingga petani memilih untuk tidak menjual dan memanfaatkannya untuk tanaman ternak.
Tetapi jika kita jeli melihat potensi pasar singkong dapat kita manfaatkan menjadi komoditi yang memiliki harga jual yang tinggi dengan permintaan pasar yang sangat besar.
Misalnya pengolahan menjadi Tepung Pati, Tape Singkong atau Kripik Singkong yang harganya tentunya berlipat-lipat dari harga pokok singkong itu sendiri.
Dibawah ini akan kita bahas lebih lanjut proses pembuatan komoditi di atas.

Senin, 19 April 2010

PEMBUATAN KRIPIK TEMPE




Ada banyak cara pembuatan Kripik Tempe di masyarakat kita. Salah satunya akan kita Bahas seperti dibawah ini.

Bahan :
500 gr Tempe
225 gr Tepung Beras
5-6 lembar Daun Jeruk Purut yang diiris tipis.
225 Air Santan Encer
500 ml Minyak goring

Bumbu Halys :
10 butir Kemiri
1 sendok makan Ketumbar
4 siung Bawang Putih
Garam secukupnya
Penyedap rasa secukupnya.

Cara Pembuatan :
1. Iris tipis tempe kira kira 1.5 mm tebalnya.
2. Tuang tepung beras kedalam panic beserta bumbu halus, dan irisan daun jeruk.
3. Tuangkan santan sedikit demi sedikit, aduk hingga rata.
4. Panaskan Minyak dalam wajan penggorengan.
5. Celup irisan tempe kedalam adonan, lalu goring hingga matang dan garing.
6. Angkat dan tiriskan.
7. Siap dikemas.

Selamat Mencoba....

Cara Pembuatan Tempe Kedelai

PEMBUATAN TEMPE

Jenis makanan dari kedelai ini sudah sangat membudaya di seluruh pelosok nusantara. Selain kandungan Protein dan Gizinya yang tinggi, Tempe juga dapat dijadikan komoditi perdagangan yang variasinya lumayan beragam, seperti tempe goreng, tempe bacem, oseng tempe, maupun kripik tempe.
Selanjutnya kita akan membahas cara pengolahan/pembuatan tempe kedelai.

Bahan:
Kedelai 1 Kg
Air bersih

Alat:
Tungku
Wajan besar untuk perebusan
Ember

Proses Pembuatan :
• Pilih kedelai dengan cara dipilah- pilah dan buang kedelai yang jelek/ tidak utuh dan busuk.
• Masukkan kedalam ember dan rendam selama 4 -12 jam.
• Setelah itu buang air rendaman dan cuci hingga bersih dengan air mengalir.
• Rebus kedelai bersama dengan air bersih hingga mendidih selama 1 jam.
• Rendam lagi kedelai selama 12 jam.
• Cuci dan kelupas kulit kedelai tersebut.
• Lalu rebus kedelai tersebut selama kurang lebih 4 jam.
• Tiriskan dan dinginkan kedelai tersebut.
• Setelah benar-benar dingin baru proses peragian yaitu pencampuran ragi sebanyak ½ sendok the ragi untuk 1 Kg kedelai, aduk hingga rata.
• Selanjutnya proses pembungkusan, bisa dengan daun pesang didalamnya dan dilapisi daun Jati di luarnya, atau juga bisa dengan plastic bening.
• Untuk kemasan plastic harus ada sedikit lubang dengan cara penusukan dengan paku supaya proses peragian dapat berjalan sempurna.
• Lakukan penyimpanan selama 24 Jam.

Jumat, 09 April 2010

KRIPIK CEKER

Kita telah mengetahui banyaknya manfaat dari ceker ayam bagi tubuh terutama kandungan asam amino prolin dan hidroksiprolin untuk penyembuhan tulang maupun untuk pertumbuhan tulang pada masa usia pertumbuhan.
Kreativitas masyarakatpun kian tinggi, ceker ayam digunakan untuk berbagai variasi makanan seperti sup kaki ayam, mie ayam ceker, bakso ceker ayam, serta bacem ceker ayam.
Selain itu ternyata ceker jika dimanfaatkan dan di tangani secara tepat dapat menjadikan suatu komoditas dagang yang memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi. Kripik Ceker Ayam dengan harga berkisar 85 ribu – 110 ribu per kilo dengan kebutuhan yang masih sangat besar merupakan peluang bisnis yang sangat menjanjikan, terang Pak Hendro- Agen Kripik.
Pembuatan Kripik Ceker pun sebenarnya mudah saja Cuma agak sedikit ribet waktu pemisahan tulang dari kaki ayam.

Bahan :
1. Kaki ayam pedaging
2. Garam
3. Bawang putih
4. Penyedap rasa
5. Minyak Goreng
6. Papan untuk penjemuran dari bamboo
7. Gunting
8. Tungku
9. Penggorengan

Cara Pembuatan Kripik Ceker
- Bersihkan kaki ayam dari kulit ari lalu cuci bersih.
- Haluskan bumbu ( bawang putih , garam dan penyedap rasa dan tambah air)
- Rendam kaki ayam kedalam bumbu tadi hingga bumbu meresap selama 10-15 menit.
- Kukus kaki ayam sampai matang kira-kira 15-20 menit.
- Dinginkan denhan cara menata di atas papan penjemuran dan di angina-anginkan selama 15 menit.
- Pisahkan daging dan tulang dari kaki ayam dengan cara membelah telapak kaki ayam dengan gunting sehingga kelihatan tulangnya.
- Jemur kaki ayam hingga kering.
- Goreng dengan minyak panas, usahakan kaki ayam terendam dalam minyak untuk hasil yang memuaskan hingga matang, kering dan garing.
- Angkat dan dinginkan
- Siap dikemas kedalam plastik.

Setelah itu siap untuk dipasarkan.
Selamat mencoba….

Rabu, 07 April 2010

KRIPIK PARU

Kripik Paru merupakan makanan khas dari klaten Jawa Tengah. Rasa yang gurih dan unik merupakan cita rasa tersendiri bagi pencinta kripik paru ini. Bahan dasar dari kripik paru ini adalah jerohan paru sapi yang sayangnya terkadang hilang dari pasaran dan terkadang juga banyak dijumpai di pasaran, Hal tersebut merupakan kendala tersendiri dari para pembuat kripik paru yang rata-rata adalah pengusaha rumahan/home industri , kata Pak Hendro salah satu pengusaha Agen Kripik di Klaten.
Cara pembuatannya pun sangat sederhana, Pak Hendro akan menularkan cara pembuatannya pada kita.
Bahan :
- Paru
- Tepung terigu ( 100g )
- Tepung beras ( 100g )
- Santan ( 250ml )
Bumbu Halus:
- Bawang Merah ( 3 siung )
- Bwang Putih ( 2 siung )
- Ketumbar sangria ( 1 sendok makan )

Paru direbus terlebih dahulu hingga matang, setelah itu diiris tipis-tipis kira-kira 2-3 mm tebalnya. Setelah itu Adonan tepung, santan dan bumbu halus dicampurkan dan diaduk hingga merata. Celup irisan paru kedalam adonan tepung lalu digoreng hingga kering dan garing setelah itu keripik paru siap dikemas kedalam plastic.

Harganya pun relative terjangkau, untuk kemasan plastic 250 gram Pak Hendro menjual seharga Rp 20.000,- saja dan sudah bisa dinikmati bersama-sama, baik untuk lauk maupun camilan pendamping minuman the mau pun kopi.
Pangsa pasarnya sendiri sudah merambah ke Jawa, Sulawesi, Bali, Irian Jaya, tapi memang yang paling banyak permintaannya masih di sekitar Jabotabek.

Selasa, 06 April 2010

PEMBUATAN KRIPIK SUKUN

Pembuatan Kripik Sukun

Bahan:
Sukun yang telah masak dan masih keras

Peralatan:
1. Panci Penggorengan
2. Tungku/Kompor
3. Talenan
4. Pisau
5. Ember

Bahan Lainnya:
1. Minyak Goreng
2. Kunir
3. Garam
4. Bawang Putih
5. Air Bersih
6. Air Kapur Sirih

Cara Pembuatan:
- Sukun dikupas kulitnya hingga bersih
- Iris tipis sesuai dengan selera bisa bentuk bulat maupun setengah lingkaran
- Rendam irisan buah sukun kedalam air kapur sirih selama 15-20 Menit
- Cuci irisan buah sukun hingga bersih
- Haluskan Bumbu: Kunir, garam, bawang putih. Ditambahkan air sebanyak 1 Liter atau sesuai kebutuhan
- Rendam irisan sukun tadi kedalam bumbu hingga bumbu meresap
- Goreng sukun tadi kedalam minyak panas hingga warna kuning kecoklatan. Minyak harus benar-benar panas supaya hasil bisa garing dan renyah, dan dalam penggorengan diusahakan sukun terndam dalam minyak jadi penggunaan minyak juga harus banyak.
- Angkat dan tiriskan hingga keripik sukun benar-benar dingin
- Siap dikemas dalam plastik.

Selamat Mencoba…….

Senin, 05 April 2010

EMPING MLINJO MEDHEM





Emping mlinjo medem sama dengan kebanyakan emping mlinjo lainnya, hanya bentuknya adalah kecil, tebal dan hampir berbentuk bulat kalau sudah digoreng.
Cara pembuatannya pun sama dengan emping mlinjo tipis Cuma emping mlinjo hanya membutuhkan satu biji mlinjo saja dan proses pemukulannya pun hanya 1-2 pukulan saja.
Untuk jelasnya kita simak dibawah ini.

Bahan:
Biji Mlinjo tua

Peralatan:
- Tungku api
- Wajan dan pengaduk dari kayu
- Talenan dari besi /batu atau dari semen
- Pukul/Palu besi
- Cetok atau Sosrok untuk mengambil emping yang sudah dipipihkan dari talenan
- Alas Jemuran.

Cara Pembuatan:
- Kupas kulit mlinjo dengan pisau sehingga tinggal biji mlinjonya saja.
- Lalukan peng aging an ( penyimpanan ) selama beberapa hari (2-3 hari) supaya biji agak kering dari cairan getahnya.
- Sangrai biji mlinjo tersebut dengan wajan yang diisi pasir selama 10-15 menit. Maksud dari media pasir ini supaya panas yang diterima biji mlinjo ini dapat merata sampai dalannya sehingga pada waktu pembentukan /pemukulan jadi tipis emping tidak pecah.
- Biji yang masih sangat panas dipukul sehingga kulitnya pecah, pemukulan harus hati-hati supaya biji tidak pecah.
- Segera dilakukan pemipihan dalam kondisi panas yaitu dengan cara pemukulan hanya 1-2 kali pukulan saja . Pemukulan ini yaitu dengan mengambil 1 biji dipukul kira-kira 1-2 kali dan hanya menggunakan satu biji mlinjo. Setelah itu ambil emping mlinjo dengan cara menyosrok menggunakan besi tipis karena masing lengket dengan talenan.
- Jemur hingga kering.
- Siap di goring hingga matang dengan warna kuning kemerahan dan bentuknya sedikit menggelembung.

Selamat mencoba…..

Selasa, 30 Maret 2010

Emping Mlinjo




Emping Mlinjo merupakan salah satu komoditi yang sangat banyak diminati oleh pasar, terutama pada masa Hari Raya keagamaan maupun sebagai camilan sehari-hari. Tiap watu permintaan selalu meningkat karena merupakan salah satu hidangan yang sangat digemari hampir diseluruh wilayah Indonesia bahkan sudah di Export ke Singapura, Malaysia, dan Negara Asean lainnya.
Bahan baku emping mlijo adalah buah mlinjo yang sudah tua dengan warna merah ataupun kuning di kulit buahnya.
Jenis dari emping mlinjo ini sendiri lazimnya ada dua macam, yaitu emping tipis dan emping tebal atau biasa di Jawa Tengah disebut Emping Medhem.
Untuk cara pembuatannya bisa kita simak di bawah ini.


EMPING TIPIS

Bahan:
Biji Mlinjo tua

Peralatan:
1. Tungku api
2. Wajan dan pengaduk dari kayu
3. Talenan dari besi /batu atau dari semen
4. Pukul/Palu besi
5. Cetok atau Sosrok untuk mengambil emping yang sudah dipipihkan dari talenan
6. Alas Jemuran.

Cara Pembuatan:
- Kupas kulit mlinjo dengan pisau sehingga tinggal biji mlinjonya saja.
- Lalukan peng aging an ( penyimpanan ) selama beberapa hari (2-3 hari) supaya biji agak kering dari cairan getahnya.
- Sangrai biji mlinjo tersebut dengan wajan yang diisi pasir selama 10-15 menit. Maksud dari media pasir ini supaya panas yang diterima biji mlinjo ini dapat merata sampai dalannya sehingga pada waktu pembentukan /pemukulan jadi tipis emping tidak pecah.
- Biji yang masih sangat panas dipukul sehingga kulitnya pecah, pemukulan harus hati-hati supaya biji tidak pecah.
- Segera dilakukan pemipihan dalam kondisi panas yaitu dengan cara pemukulan berkali-kali sehingga mencapai diameter yang dikehendaki . Pemukulan ini yaitu dengan mengambil 1 biji dipukul kira-kira 3 kali lalu ditambahkan 1 biji lagi dan dipukul sampai tipis. Semakin besar diameter semakin banyak pula biji mlinjo yang digunakan.
- Setelah tipis ambil emping mlinjo dengan cara menyosrok menggunakan besi tipis karena masing lengket dengan talenan.
- Jemur hingga kering.
- Siap di kemas mentah atau digoreng terlebih dahulu.

Selamat Mencoba……………

Selasa, 23 Maret 2010

SUKUN


Pohon Sukun dalam istilah latinnya Artocarpus Communis.
Pohon sukun umumnya cukup tinggi hingga belasan meter tinggi pohonnya. Dengan batang besar dan lurus hingga 8 Meter, bercabang mendatar dan berdaun besar-besar. Lebar daun antara 20-40 X 20-60 Cm, berbagi menyirip dalam, hijau tua mengkilap di sisi dalam, serta kusam, kasar dan berbulu halus di bagian bawah.
Bunga dan buah tumbuh dalam ketiak daun dekat ujung ranting. Pohonnya sendiri menyebar merata hampir di seluruh wilayah Indonesia terutama di Pulau Jawa.
Pohon sukun mulai berbuah pada umur 5 sampai 7 tahun dan terus berbuah hingga 50 tahun lamanya. Dalam satu tahun dapat berbuah hingga 2 kali pada bulan Januari dan bulan Juli, sehingga tergolong tanaman yang cukup tinggi produktifitasnya.
Buah sukun sendiri berbentuk bulat, berkulit tebal dan kasar, pada waktu masih muda berwarna hijau muda dan warna hijau kekuningan pada waktu sudah masak dengan berat 1.5 sampai 3 Kg.

Kandungan Kimia
Buah sukun mengandung Niasin, Vitamin C, Riboflavin, Karbohidrat, Kalium, Thiamin, Natrium dan Zat Besi.
Komposisi gizinya pun relative tinggi.
Pada table di bawah ini akan kita lihat komposisi kimia buah sukun yang masih muda dan yang sudah masak.

Unsur Kimia Sukun Muda Sukun Masak
Air 87.1 69.1
Kalori (kal) 46 108
Protein 2.0 1.3
Lemak 0.7 0.3
Karbohidrat 9.2 28.2
Kalsium 59 21
Fosfor 46 59
Besi - 0.4
Vitamin B1 0.12 0.12
Vitamin B2 0.06 0.06
Vitamin C 21 17
Abu 1.0 0.9
Serat 2.2 -



Kegunaan dan Kasiat Sukun Bagi Kesehatan.
Sukun dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan, dengan direbus, digoreng maupun di kolak dan bahkan dapat juga digunakan sebagai bahan sayuran.
Karena kadar serat yang tinggi yaitu 16 x lipat dibandingkan dengan beras sukun sangat baik untuk kesehatan yaitu untuk membantu pencernakan dalam usus.
Daun sukun yang sudah kuning juga dapat dimanfaatkan untuk dijadikan obat, dan jika diminum dapat menurunkan kadar gula dalam darah dan mengurangi tekanan darah tinggi karena mengandung Phenol, Quercetin dan Champorol dan juga dapat dipakai untuk mengobati gatal-gatal.

Olahan Buah Sukun.
Jika kita cermat buah sukun dapat dijadikan salah satu komoditi perdagangan yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.
Contohnya Kripik Sukun, Gaplek Sukun, dan Tepung Pati Sukun.
Selanjutnya kita akan membahas cara pembuatan komoditi diatas pada tulisan selanjutnya.

Terimakasih,
Agen Kripik.

Minggu, 21 Maret 2010

Pembuatan Kerupuk Tahu

CARA PEMBUATAN KERUPUK TAHU

Kerupuk tahu adalah terbuat dari tahu yang diproses dengan beberapa tahapan sehingga menjadi kerupuk seperti yang kita lihat dengan bentuk bulat maupun setengah bulat.
Varian rasanya pun bermacam-macam, ada yang gurih, rasa keju dan juga rasa ikan tenggiri.

Di bawah ini adalah tahapan pembuatan kerupuk tahu.

Bahan
1. Kedelai yang sudah kita olah menjadi tahu
2. Garam secukupnya
3. Bawang putih
4. Soda kue
5. Penyedap rasa

Alat
1. Baskom / panci besar
2. Mesin selep/ penghalus
3. Mesin Press( Bisa dibuat sendiri yang berfungsi untuk membuang air dalam tahu )
4. Gunting
5. Paci penggorengan
6. kompor

Tahapan pembuatan Kerupuk tahu
- Tahu kita masukkan ke dalam kantong, lalu kita pres dengan mesin pres selama 5 menit untuk membuang kadar air dalam tahu.
- Setelah air dalam tahu hilang, adonan kita masukkan me mesin selep untuk menghaluskan adonan tahu.
- Campur adonan tersebut dengan bumbu, seperti garam, bawang putih yang sudah dihaluskan, penyedap rasa dan soda kue
- Setelah merata kita bentuk adonan tahu tersebut menjadi bulat-bulat sebesar bola pingpong
- Setelah semua adonan dibulakan, Diamkan selama 6 jam supaya soda kue bereaksi.
- Goreng bulatan tahu hingga warna kuning keemasan
- Gunting menjadi 2 bagian, lalu buang tahu yang ada di dalamnya sehingga menyisahkan kulitnya saja
- Goring lagi hingga kering
- Jadilah keripuk tahu seperti kita lihat di toko-toko

Selamat mencoba……

Kamis, 18 Maret 2010

Cara Pembuatan Tahu

CARA PEMBUATAN TAHU

Cara kerja dari Pembuatan tahu adalah melarutkan protein dalam kedelai dengan menggunakan air hangat sebagai pelarutnya, setelahitu diendapkan dengan penambahan bahan pengendap sampai terbebtuk gumpalan protein sebagai bahan dasar pembuatan tahu.

Bahan dasar
1. Kedelai 5 Kg
2. Air secukupnya
3. Kalsium Sufat 1 gram

Alat yang digunakan
1. Ember besar
2. Tampah
3. kain saringan
4. Kain pengaduk
5. Cetakan
6. Keranjang
7. Rak bamboo
8. Tungku
9. Mesin Selep

Tahapan Pengolahan
- Pilih kedelai yang bersih dan bagus, kemidian dicuci
- Rendam dalam air bersih selama 8 jam dengan perbandingan 3 Liter air untuk 1 Kg kedelai
- Cuci berkali-kali kedelai setelah perendama hingga bersih karena dalam kondisi kotor kedelai akan mudah basi dan olahan tahu rasanya menjadi asam.
- Selep kedelai dengan penambahan air hangat ( 70 ºC ) untuk mempermudah penyelepan dan menghilangkan bau khas dari kedelai hingga menjadi bubur susu kedelai.
- Masak bubur susu kedelai tersebut sambil diaduk supaya tidak mengental pada suhu 70 ºC – 80 ºC hingga muncul gelembung-gelembung kecil pada masakan.
- Lalu saring bubur susu kedelai tersebut masih dalam keadaan panas lalu airnya diendapkan dengan menggunakan kalsium sulfat ( Ca SO4 ) sebanyak 1 gram atau asam cuka 3 ml untuk setiap 1 liter sari kedelai sedikit demi sedikit diaduk perlahan lahan dalam keadaan masih panas.
- Setelah menggumpal pindak dalam cetakan dan pres endapan tersebut
- Selanjutnya tahu sudah selesai dibuat.

Selamat Mencoba……

Rabu, 17 Maret 2010

Kandungan Kedelai

KANDUNGAN KEDELAI

Dibandingkan dengan konsusi daging, kedelai memiliki kandungan Protein yang jauh lebih tinggi yaitu 35 – 45 %, apalagi mengkonsumsi masakan dari kedelai seperti tahu dan tempe sangat baik untuk kesehatan karena dapat menjaga keseimbangan asam amino dalam tubuh.

Komposisi Kedelai per 100 gr
Protein 35 – 45
Lemak 18 – 32
Karbohidrat 12 – 30
Air 7

Perbandingan dengan sumber makanan lain
Susu Skim kering 36
Kedelai 35
Kacang hijau 22
Daging 19
Ikan segar 17
Telur ayam 13
Jagung 9.2
Beras 6.8
Tepung singkong 1.1

Untuk itu kedelai sangat bagus untuk dikonsumsi, dan untuk menambah daya tarik dan selera, kedelai bisa diolah menjadi kripik tempe, kripik tahu, kembang tahu dan lainnya.

Rabu, 24 Februari 2010

EMPAT BULAN PANEN BELUT

EMPAT BULAN PANEN BELUT

Membesarkan belut hingga siap panen dari bibit umur 1-3 bulan butuh waktu 7 bulan. Namun, Ruslan Roy, peternak sekaligus eksportir di Jakarta Selatan, mampu menyingkatnya menjadi 4 bulan. Kunci suksesnya antara lain terletak pada media dan pengaturan pakan.
Belut yang dipanen Ruslan rata-rata berbobot 400 g/ekor. Itu artinya sama dengan bobot belut yang dihasilkan peternak lain. Cuma waktu pemeliharaan yang dilakukan Ruslan lebih singkat 3 bulan dibanding mereka. Oleh karena itu, biaya yang dikeluarkan Ruslan pun jauh lebih rendah. Selain menekan biaya produksi, panen dalam waktu singkat itu mampu mendongkrak ketersediaan pasokan, ujar Ruslan.
Pemilik PT Dapetin di Jakarta Selatan itu hanya mengeluarkan biaya Rp8.000 untuk setiap kolam berisi 200 ekor. Padahal, biasanya para peternak lain paling tidak menggelontorkan Rp14.000 untuk pembesaran jumlah yang sama. Semua itu karena Ruslan menggunakan media campuran untuk pembesarannya.
Media campuran
Menurut Ruslan, belut akan cepat besar jika medianya cocok. Media yang digunakan ayah dari 3 anak itu terdiri dari lumpur kering, kompos, jerami padi, pupuk TSP, dan mikroorganisme stater. Peletakkannya diatur: bagian dasar kolam dilapisi jerami setebal 50 cm. Di atas jerami disiramkan 1 liter mikroorganisma stater. Berikutnya kompos setinggi 5 cm. Media teratas adalah lumpur kering setinggi 25 cm yang sudah dicampur pupuk TSP sebanyak 5 kg.
Karena belut tetap memerlukan air sebagai habitat hidupnya, kolam diberi air sampai ketinggian 15 cm dari media teratas. Jangan lupa tanami eceng gondok sebagai tempat bersembunyi belut. Eceng gondok harus menutupi ¾ besar kolam, ujar peraih gelar Master of Management dari Philipine University itu.
Bibit belut tidak serta-merta dimasukkan. Media dalam kolam perlu didiamkan selama 2 minggu agar terjadi fermentasi. Media yang sudah terfermentasi akan menyediakan sumber pakan alami seperti jentik nyamuk, zooplankton, cacing, dan jasad-jasad renik. Setelah itu baru bibit dimasukkan.
Pakan hidup
Berdasarkan pengalaman Ruslan, sifat kanibalisme yang dimiliki Monopterus albus itu tidak terjadi selama pembesaran. Asal, pakan tersedia dalam jumlah cukup. Saat masih anakan belut tidak akan saling mengganggu. Sifat kanibal muncul saat belut berumur 10 bulan, ujarnya. Sebab itu tidak perlu khawatir memasukkan bibit dalam jumlah besar hingga ribuan ekor. Dalam 1 kolam berukuran 5 m x 5 m x 1 m, saya dapat memasukkan hingga 9.400 bibit, katanya.
Pakan yang diberikan harus segar dan hidup, seperti ikan cetol, ikan impun, bibit ikan mas, cacing tanah, belatung, dan bekicot. Pakan diberikan minimal sehari sekali di atas pukul 17.00. Untuk menambah nafsu makan dapat diberi temulawak Curcuma xanthorhiza. Sekitar 200 g temulawak ditumbuk lalu direbus dengan 1 liter air. Setelah dingin, air rebusan dituang ke kolam pembesaran. Pilih tempat yang biasanya belut bersembunyi, ujar Ruslan.
Pelet ikan dapat diberikan sebagai pakan selingan untuk memacu pertumbuhan. Pemberiannya ditaburkan ke seluruh area kolam. Tak sampai beberapa menit biasanya anakan belut segera menyantapnya. Pelet diberikan maksimal 3 kali seminggu. Dosisnya 5% dari bobot bibit yang ditebar. Jika bibit yang ditebar 40 kg, pelet yang diberikan sekitar 2 kg.
Hujan buatan
Selain pakan, yang perlu diperhatikan kualitas air. Bibit belut menyukai pH 5-7. Selama pembesaran, perubahan air menjadi basa sering terjadi di kolam. Air basa akan tampak merah kecokelatan. Penyebabnya antara lain tingginya kadar amonia seiring bertumpuknya sisa-sisa pakan dan dekomposisi hasil metabolisme. Belut yang hidup dalam kondisi itu akan cepat mati, ujar Son Son. Untuk mengatasinya, pH air perlu rutin diukur. Jika terjadi perubahan, segera beri penetralisir.
Kehadiran hama seperti burung belibis, bebek, dan berang-berang perlu diwaspadai. Mereka biasanya spontan masuk jika kondisi kolam dibiarkan tak terawat. Kehadiran mereka sedikit-banyak turut mendongkrak naiknya pH karena kotoran yang dibuangnya. Hama bisa dihilangkan dengan membuat kondisi kolam rapi dan pengontrolan rutin sehari sekali, tutur Ruslan.
Suhu air pun perlu dijaga agar tetap pada kisaran 26-28oC. Peternak di daerah panas bersuhu 29-32oC, seperti Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi, perlu hujan buatan untuk mendapatkan suhu yang ideal. Son Son menggunakan shading net dan hujan buatan untuk bisa mendapat suhu 26oC. Bila terpenuhi pertumbuhan belut dapat maksimal, ujar alumnus Institut Teknologi Indonesia itu.
Shading net dipasang di atas kolam agar intensitas cahaya matahari yang masuk berkurang. Selanjutnya 3 saluran selang dipasang di tepi kolam untuk menciptakan hujan buatan. Perlakuan itu dapat menyeimbangkan suhu kolam sekaligus menambah ketersediaan oksigen terlarut. Ketidakseimbangan suhu menyebabkan bibit cepat mati, ucap Son Son.
Hal senada diamini Ruslan. Jika tidak bisa membuat hujan buatan, dapat diganti dengan menanam eceng gondok di seluruh permukaan kolam, ujar Ruslan. Dengan cara itu bibit belut tumbuh cepat, hanya dalam tempo 4 bulan sudah siap panen. (Hermansyah)


Mari Rebut Pasar Belut
Siang itu Juli 2006 di Batutulis, Bogor. Pancaran matahari begitu terik membuat Ruslan Roy berteduh. Ia tetap awas melihat kesibukan pekerja yang memilah belut ke dalam 100 boks styrofoam. Itu baru 3,5 ton dari permintaan Hongkong yang mencapai 60 ton/hari, ujar Ruslan Roy.
Alumnus Universitras Padjadjaran Bandung itu memang kelimpungan memenuhi permintaan belut dari eksportir. Selama ini ia hanya mengandalkan pasokan belut dari alam yang terbatas. Sampai kapan pun tidak bisa memenuhi permintaan, ujarnya. Sebab itu pula ia mulai merintis budidaya belut dengan menebar 40 kg bibit pada Juli 1989.
Roy-panggilan akrab Ruslan Roy-memperkirakan seminggu setelah peringatan Hari Kemerdekaan ke-61 RI semua Monopterus albus yang dibudidayakan di kolam seluas 25 m2 itu siap panen. Ukuran yang diminta eksportir untuk belut konsumsi sekitar 400 g/ekor. Bila waktu itu tiba, eksportir di Tangerang yang jauh-jauh hari menginden akan menampung seluruh hasil panen.
Untuk mengejar ukuran konsumsi, peternak di Jakarta Selatan itu memberi pakan alami berprotein tinggi seperti cacing tanah, potongan ikan laut, dan keong mas. Pakan itu dirajang dan diberikan sebanyak 5% dari bobot tubuh/hari.
Dengan asumsi tingkat kematian 5-10% hingga berumur 9 bulan, Roy menghitung 4-5 bulan setelah menebar bibit, ia bakal memanen 400 kg belut. Dengan harga Rp40.000/kg, total pendapatan yang diraup Rp16-juta. Setelah dikurangi biaya-biaya sekitar Rp2-juta, diperoleh laba bersih Rp14-juta.
Keuntungan itu akan semakin melambung karena pada saat yang sama Roy membuat 75 kolam di Rancamaya, Bogor, masing-masing berukuran sekitar 25 m2 berkedalaman 1 m. Pantas suami Kastini itu berani melepas pekerjaannya sebagai konsultan keuangan di Jakarta Pusat.
Perluas areal
Nun di Bandung, Ir R. M. Son Son Sundoro, lebih dahulu menikmati keuntungan hasil pembesaran belut. Itu setelah ia dan temannya sukses memasok ke beberapa negara. Sebut saja Hongkong, Taiwan, Cina, Jepang, Korea, Malaysia, dan Thailand. Menurut Son Son pasar belut mancanegara tidak terbatas. Oleh karena itu demi menjaga kontinuitas pasokan, ia dan eksportir membuat perjanjian di atas kertas bermaterai. Maksudnya agar importir mendapat jaminan pasokan.
Sejak 1998, alumnus Teknik dan Manajemen Industri di Institut Teknologi Indonesia, itu rutin menyetor 3 ton/hari ke eksportir. Itu dipenuhi dari 30 kolam berukuran 5 m x 5 m di Majalengka, Ciwidey, Rancaekek, dan 200 kolam plasma binaan di Jawa Barat. Ia mematok harga belut ke eksportir US$4-US$5, setara Rp40.000-Rp60.000/kg isi 10-15 ekor. Sementara harga di tingkat petani plasma Rp20.000/kg.
Permintaan ekspor belut
Negara Tujuan Kebutuhan (ton/minggu)
Jepang 1.000
Hongkong 350
Cina 300
Malaysia 80
Taiwan 20
Korea 10
Singapura 5
Sumber: Drs Ruslan Roy, MM, Ir R. M. Son Son Sundoro, www.eelstheband.com, dan telah diolah dari berbagai sumber.
Terhitung mulai Juli 2006, total pasokan meningkat drastis menjadi 50 ton per hari. Itu diperoleh setelah pria 39 tahun itu membuka kerjasama dengan para peternak di dalam dan luar Pulau Jawa. Sebut saja pada awal 2006 ia membuka kolam pembesaran seluas 168 m2 di Payakumbuh, Sumatera Barat. Di tempat lain, penggemar travelling itu juga membuka 110 kolam jaring apung masing-masing seluas 21 m2 di waduk Cirata, Kabupaten Bandung. Total jenderal 1-juta bibit belut ditebar bertahap di jaring apung agar panen berlangsung kontinu setiap minggu. Dengan volume sebesar itu, ayah 3 putri itu memperkirakan keuntungan sebesar US$2.500 atau Rp 20.500.000 per hari.
Di Majalengka, Jawa Barat, Muhammad Ara Giwangkara juga menuai laba dari pembesaran belut. Sarjana filsafat dari IAIN Sunan Gunungjati, Bandung, itu akhir Desember 2005 membeli 400 kg bibit dari seorang plasma di Bandung seharga Rp11,5- juta. Bibit-bibit itu kemudian dipelihara di 10 kolam bersekat asbes berukuran 5 m x 5 m. Berselang 4 bulan, belut berukuran konsumsi, 35-40 cm, sudah bisa dipanen.
Dengan persentase kematian dari burayak hingga siap panen 4%, Ara bisa menjual sekitar 3.000 kg belut. Karena bermitra, ia mendapat harga jual Rp12.500/ kg. Setelah dikurangi ongkos perawatan dan operasional sebesar Rp9- juta dan pembelian bibit baru sebesar Rp11,5- juta, tabungan Ara bertambah Rp17-juta. Bagi Ara hasil itu sungguh luar biasa, sebab dengan pendapatan Rp3- juta- Rp4-juta per bulan, ia sudah bisa melebihi gaji pegawai negeri golongan IV.
Bibit meroket
Gurihnya bisnis belut tidak hanya dirasakan peternak pembesar. Peternak pendeder yang memproduksi bibit berumur 3 bulan turut terciprat rezeki. Justru di situlah terbuka peluang mendapatkan laba relatif singkat. Apalagi kini harga bibit semakin meroket. Kalau dulu Rp10.000/kg, sekarang rata-rata Rp27.500/kg, tergantung kualitas, ujar Hj Komalasari, penyedia bibit di Sukabumi, Jawa Barat. Ia menjual minimal 400-500 kg bibit/bulan sejak awal 1985 hingga sekarang.
Pendeder pun tak perlu takut mencari pasar. Mereka bisa memilih cara bermitra atau nonmitra. Keuntungan pendeder bermitra: memiliki jaminan pasar yang pasti dari penampung. Yang nonmitra, selain bebas menjual eceran, pun bisa menyetor ke penampung dengan harga jual lebih rendah 20-30% daripada bermitra. Toh, semua tetap menuai untung.
Sukses Son Son, Ruslan, Ara, dan Komalasari memproduksi dan memasarkan belut sekarang ini bak bumi dan langit dibandingkan 8 tahun lalu. Siapa yang berani menjamin kalau belut booming gampang menjualnya? ujar Eka Budianta, pengamat agribisnis di Jakarta.
Menurut Eka, memang belut segar kini semakin dicari, bahkan harganya semakin melambung jika sudah masuk ke restoran. Untuk harga satu porsi unagi-hidangan belut segar-di restoran jepang yang cukup bergengsi di Jakarta Selatan mencapai Rp250.000. Apalagi bila dibeli di Tokyo, Osaka, maupun di restoran jepang di kota-kota besar dunia.
Dengan demikian boleh jadi banyak yang mengendus peluang bisnis belut yang kini pasarnya menganga lebar. Maklum pasokan belut-bibit maupun ukuran konsumsi-sangat minim, sedangkan permintaannya membludak
sumber : trubusonline

Kamis, 04 Februari 2010

BUDIDAYA BELUT di PEKARANGAN RUMAH

Budi Daya Belut di Pekarangan Rumah

BUDI daya belut (Synbranchus) sempat mengalami booming beberapa tahun lalu. Ketika itu bermunculan ratusan pembudidaya belut di seluruh Indonesia, terutama pascakrisis moneter tahun 1997-1998. Banyak orang, khususnya yang terkena PHK, menggunakan uang pesangon untuk membuat kolam belut dalam skala sedang.

Sayangnya, booming yang tak diimbangi dengan bekal memadai membuat para pembudidaya pemula kelimpungan. Satu demi satu gulung tikar, karena harga merosot akibat banyaknya pasokan belut.

Belajar dari pengalaman itu, disarankan bagi calon pembudidaya untuk memelihara belut dalam skala kecil dulu. Memelihara belut di pekarangan rumah bisa dijadikan pertimbangan.

Sambil mendulang pengalaman di lapangan, mereka pun bisa memelajari pemasaran belut dari lingkup terkecil dulu. Dengan metode seperti ini, para pembudidaya pelan-pelan bisa meningkatkan statusnya menjadi pembudidaya tangguh dan tahan banting.
Masih Cerah Sebenarnya prospek usaha belut masih cerah. Permintaan belut, baik dalam bentuk segar maupun olahan, masih menjanjikan. Hal itu dikarenakan rasanya yang lezat, dan mengandung protein tinggi.

Hingga kini, masyarakat Jepang, Hongkong, China, Taiwan, dan Korea Selatan masih menjadi konsumen terbesar belut di Asia. Di Eropa, belut mulai menjadi menu favorit bagi penduduk Italia, Prancis, Spanyol, Belanda, Denmark dan Inggris. Bahkan belakangan, masyarakat Australia dan Selandia Baru juga mulai menyukai masakan belut.

Di mancanegara, menu belut justru disajikan di resto-resto terkenal dan hotel-hotel berbintang. Itulah yang ikut menyebabkan booming belut, ketika tawaran ekspor cukup deras. Sedangkan di Indonesia, menu belut lebih sering dijumpai di warung-warung makan, atau dijual dalam bentuk olahan (terutama keripik belut).

Jenis belut yang dibudidayakan di Indonesia pada umumnya belut sawah (Monopterus albus) dan belut rawa (Simbrankus bengalesis mc. Cell). Sebagian kecil memelihara belut sungai atau laut.

Sebenarnya, budi daya belut relatif mudah untuk dilakukan. Modalnya pun juga tidak terlalu besar. Bahkan kita bisa membudidayakan belut di pekarangan rumah, yang penting adalah media, pakan, dan pengaturan air.
Masalah Kolam Kolam belut di pekarangan rumah bisa dibuat dari bahan bambu, terpal, hingga tembok. Sistem yang dipakai bisa permanen, bisa juga knock down alias mudah dibongkar-pasang ke tempat lain. Bahkan menggunakan drum bekas pun tak masalah.

Suhu udara optimal untuk pertumbuhan belut sekitar 25-31 derajat Celcius. Kondisi air untuk benih (ukuran 1-2 cm) diusahakan bersih dan kaya osigen. Sedangkan belut dewasa bisa dipelihara dalam air keruh sekalipun, asalkan tanah tempat kolam tidak beracun.

Jika lokasi cukup luas, sebaiknya Anda membangun tiga kolam sekaligus. Yaitu kolam induk / kolam pemijahan, kolam deder (untuk benih rukuran 1-2 cm), kolam belut remaja (ukuran 3-5 cm), dan kolam pembesaran (ukuran 5-40 cm).
Apabila luas lahan terbatas, sebaiknya Anda tidak mengarah ke budi daya, melainkan ke pembesaran dari benih benih berukuran 5-8 cm sampai dipanen (berukuran 35-40 cm). Jadi, menghemat lahan bukan?

Kapasitas kolam induk 6 ekor/m2, kolam pendederan 500 ekor/m2, dan kolam belut remaja 250 ekor/m2. Untuk kolam pembesaran, pada tahap awal (ukuran 5-8 cm) daya tampungnya 100 ekor/m2, tahap kedua (15-20cm) berkapasitas 50 ekor/m2, dan menjelang panen (40 cm) sekitar 3-5 ekor/m2.

Media dasar kolam terdiri atas bahan-bahan organik seperti pupuk kandang, sekam padi, dan jerami padi. Kolam yang masih kosong diberi sekam setebal 10 cm, diatasnya ditimbun pupuk kandang (10 cm), lalu diatasnya lagi ditimbun dengan ikatan merang/jerami kering (10 cm).

Setelah itu, alirkan air ke dalam kolam sampai setinggi 50 cm. Biarkan beberapa hari sampai dasar kolam menjadi lumpur sawah. Masukkan belut-belut ke dalam kolam.
Makanan Sebagai hewan karnivora, belut membutuhkan pakan berprotein tinggi, sekitar 65-70 persen. Pakan berupa pelet, baik yang dibuat sendiri maupun beli di toko ikan, bisa menjadi solusi yang bagus.

Namun, pemberian pelet harus diselingi dengan pemberian pakan hidup, seperti ikan dan bekicot. Ini bisa meningkatkan produktivitas belut secara maksimal, karena diversifikasi pakan berpengaruh positif terhadap kuantitas pakan yang dikonsumsinya.

Karena itu, di dalam kolam atau drum di pekarangan rumah perlu ditambahkan beberapa pakan hidup seperti kecebong, cacing, larva ikan, dan belatung.
Untuk mengukur keberhasilan budi daya, Anda bisa menggunakan patokan yang disebut rasio konversi pakan (FCR). FCR dihitung berdasarkan hasil bagi antara jumlah pakan dan pertambahan bobot badan dalam interval waktu tertentu.

Makin kecil FCR, makin bagus usaha budi daya Anda. Sebaliknya, jika FCR terlalu besar, berarti pakan terlalu boros dan/atau belut tidak tumbuh maksimal. Idealnya, angka FCR sekitar 2. Jika Anda hanya membesarkan, belut bisa dipanen setelah empat bulan pemeliharaan. Selamat mencoba! (Amanah-32) sumber Suaramerdeka 24 -04-09