Pohon Singkong
Dikawasan yang kurang subur/tandus para petani memanfaatkan lahan tersebut untuk menanami singkong karena memang sangat mustahil untuk ditanami padi karena curah hujan yang sangat sedikit. Singkong adalah tanaman yang dapat tumbuh di dataran tinggi maupun dataran rendah atau hampir di seluruh wilayah Indonesia dapat di tanami jenis tanaman singkong ini.
Singkong pertama kali dikenalkan oleh orang Portugis pada abad ke 16. Asal mula tanaman ini pertama kali dikenal di Amerika Selatan, lalu dikembangkan di Negara Brasil dan Paraguay.
Singkong merupakan umbi atau akar pohon yang panjang dengan fisik rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis singkong yang ditanam. Daging umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan. Umbi singkong tidak tahan simpan meskipun ditempatkan di lemari pendingin. Gejala kerusakan ditandai dengan keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknya asam sianida yang bersifat racun bagi manusia
Kegunaan dari singkong ini adalah sebagai bahan makanan pengganti nasi atau kentang, dapat juga sebagai makanan ternak.
Kita juga melihat bahwa taraf ekonomi dari petani singkong sangatlah rendah, karena harga singkong relative tidak stabil. Suatu wakyu harga melambung tinggi, kadang kala waktu panen harga singkong jatuh sehingga petani memilih untuk tidak menjual dan memanfaatkannya untuk tanaman ternak.
Tetapi jika kita jeli melihat potensi pasar singkong dapat kita manfaatkan menjadi komoditi yang memiliki harga jual yang tinggi dengan permintaan pasar yang sangat besar.
Misalnya pengolahan menjadi Tepung Pati, Tape Singkong atau Kripik Singkong yang harganya tentunya berlipat-lipat dari harga pokok singkong itu sendiri.
Dibawah ini akan kita bahas lebih lanjut proses pembuatan komoditi di atas.
Kamis, 22 April 2010
Langganan:
Postingan (Atom)